Star News INDONESIA, Minggu, (22 Juni 2025). JAKARTA - Dalam pernyataan publik pertamanya mengenai isu pelecehan seksual di Gereja Katolik, Paus Leo XIV menegaskan komitmen penuh terhadap kebijakan zero-tolerance bagi para klerus yang terbukti melakukan kekerasan seksual, spiritual, maupun penyalahgunaan kekuasaan.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui Mgr. Jordi Bertomeu dalam acara pemutaran perdana drama dokumenter Proyecto Ugaz di Lima, Peru, Jumat waktu setempat. Film tersebut didedikasikan bagi jurnalis investigatif Paola Ugaz yang selama bertahun-tahun menyelidiki kekerasan dalam komunitas konservatif Sodalitium Christianae Vitae.
“Saya mendukung jurnalisme investigasi yang dilakukan dengan itikad baik, karena itu adalah pilar demokrasi yang membantu memperkuat keadilan dan transparansi,” tulis Paus Leo XIV dalam pesan yang dibacakan di acara tersebut.
Lebih lanjut, Paus menyatakan Gereja harus berani membangun “budaya pencegahan” yang tidak memberikan ruang sedikit pun bagi bentuk pelecehan apapun. Ia menekankan bahwa Gereja akan memperkuat perlindungan terhadap anak dan orang rentan serta memastikan penegakan disiplin terhadap para pelaku.
Paus Leo XIV, yang baru terpilih pada Mei 2025 lalu, telah menjadi sorotan karena masa lalunya sebagai uskup di Amerika Serikat dan Peru, di mana beberapa kelompok korban menuduh dirinya tidak cukup cepat menindak kasus-kasus pelecehan. Namun Vatikan membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa prosedur kanonik telah diikuti secara tepat.
Kelompok-kelompok penyintas menyambut positif pernyataan ini, namun mendesak tindakan konkret seperti keterbukaan data pelaku, kompensasi korban, serta pembaruan kebijakan Gereja di tingkat global.
Paus juga dijadwalkan untuk mengumumkan penguatan mandat Komisi Kepausan untuk Perlindungan Anak dalam beberapa pekan ke depan.
Penulis : Ignasius Walu
Editor : Willy Rikardus