Mayoritas Pendukung Trump Tolak Perang AS-Israel Lawan Iran, Ini Alasannya
ⒽⓄⓂⒺ

Mayoritas Pendukung Trump Tolak Perang AS-Israel Lawan Iran, Ini Alasannya

Kamis, Juni 19, 2025
Pendukung Trump memegang spanduk “No War in Iran”. Sumber: Responsible Statecraft – menggambarkan anti-keterlibatan militer di kalangan basis MAGA


Star News INDONESIAKamis, (19 Juni 2025). JAKARTA - Mayoritas pendukung Donald Trump secara tegas menolak keterlibatan militer Amerika Serikat dalam konflik yang memanas antara Israel dan Iran. Hal ini terungkap dalam jajak pendapat terbaru Economist/YouGov yang dirilis Rabu (18/6), menyoroti perubahan signifikan dalam sentimen politik di kalangan basis Partai Republik.


Survei tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 53 persen pendukung Trump menyatakan tidak setuju jika AS terlibat secara militer untuk membela Israel dalam konflik melawan Iran. Hanya sekitar 19 persen yang menyatakan dukungan terhadap penggunaan kekuatan militer, sementara sisanya memilih untuk tidak menjawab atau netral.


Jajak pendapat ini juga mengungkap bahwa mayoritas kubu MAGA (Make America Great Again) justru lebih mendukung pendekatan diplomatik dan tekanan non-militer, seperti sanksi ekonomi atau negosiasi ulang terhadap program nuklir Iran. Sebanyak 63 persen responden dari basis Partai Republik menyatakan bahwa penyelesaian diplomatis terhadap isu nuklir Iran lebih disukai dibanding opsi militer.


Ketegangan ini memperlihatkan potensi keretakan dalam barisan politik Trump. Beberapa tokoh konservatif di Capitol Hill bahkan mulai vokal menolak ancaman Trump untuk melibatkan militer dalam konflik Timur Tengah, dan menyerukan agar AS menghindari keterlibatan langsung yang bisa memperburuk situasi global.


Sementara itu, media seperti The Guardian dan Financial Times mencatat bahwa perpecahan ini mencerminkan pergeseran dalam dinamika internal Partai Republik — dari partai yang sebelumnya cenderung hawkish menjadi lebih hati-hati dalam hal intervensi luar negeri.


Dengan konflik Israel–Iran yang terus membara, tekanan kini berbalik ke pundak Donald Trump, apakah ia akan tetap bersikukuh menggunakan kekuatan militer atau mendengar suara mayoritas pendukungnya yang menyerukan pendekatan damai dan hati-hati.


Penulis : M. Rahmat

Editor : Septian Maulana

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler