![]() |
Star News INDONESIA, Senin, (16 Juni 2025). JAKARTA - KTT ke-51 Kelompok Tujuh Negara Maju (G7) resmi dibuka hari ini di Kananaskis, Pegunungan Rocky, Kanada. Acara yang diselenggarakan selama dua hari ini (16–17 Juni) dipenuhi atmosfer tegang akibat dua krisis besar global.
Fokus Utama: Krisis Israel–Iran
Konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari keempat, diwarnai serangan rudal dari Iran ke kota-kota Israel (Tel Aviv, Haifa), yang dibalas oleh serangan udara Israel ke fasilitas di wilayah Iran. Faksi ini telah menimbulkan kekhawatiran terhadap pecahnya perang regional yang lebih luas.
Para pemimpin G7—termasuk Kanselir Jerman Friedrich Merz—menyepakati bahwa isu ini akan berada di urutan teratas agenda dan mendesak langkah cepat untuk meredam eskalasi serta menjaga jalur diplomasi tetap terbuka.
Trump dan Ketegangan Perdagangan
Di tengah ancaman perang, Presiden Donald Trump juga mencuri perhatian akibat kebijakan tarifnya: tarif tinggi pada baja, aluminium, dan otomotif. Kebijakan ini berpotensi merusak hubungan dagang antara AS dengan sekutunya, termasuk Kanada, Jepang, dan Meksiko. Untuk menghindari gesekan publik, Perdana Menteri Kanada Mark Carney memutuskan menghentikan tradisi comunique pasca-summit, memilih “chair’s statement” sebagai jalan tengah.
Dampak Ekonomi dan Energi Global
Lonjakan ketegangan regional telah memicu kenaikan harga minyak, sementara investor global cenderung memilih aset safe-haven. Namun sejauh ini, pasar menunjukkan tanda stabil kembali usai volatilitas awal. G7 juga menyoroti pentingnya menjaga kestabilan ekonomi dunia di tengah perang dagang dan konflik geopolitik.
Upaya Diplomasi dan Koordinasi
EU melalui Presiden Komisi Ursula von der Leyen menyatakan pentingnya koordinasi pada isu krisis dan keamanan energi—khususnya dalam usaha mengurangi ketergantungan pada energi Rusia. Sementara itu, G7 akan merampungkan deklarasi bersama yang menyoroti perlunya de‑eskalasi Iran–Israel, dukungan terhadap Ukraina, dan penanganan perubahan iklim serta teknologi digital.
KTT G7 kali ini dibuka di tengah tekanan besar dari konflik Timur Tengah dan ketegangan perdagangan AS. Upaya menjaga dialog bilateral—bukan pernyataan bersama—menjadi strategi utama untuk menghadapi ketegangan Trump dan krisis Israel–Iran. Fokus sukses KTT akan bergantung pada kemampuan G7 untuk menunjukkan solidaritas dalam menghadapi ancaman global.
Penulis : Ilham Hamid
Editor : Fajar Ali