![]() |
Donald Trump mengunggah bahwa pengunduran dirinya lebih awal "tidak ada hubungannya" dengan upaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan Iran. Foto: Suzanne Plunkett/AFP/Getty Images |
Star News INDONESIA, Selasa, (17 Juni 2025). JAKARTA - Pada KTT G7 di Kanada, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah menawarkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Macron mengatakan bahwa, “Memang ada tawaran untuk bertemu dan bertukar pikiran. Tawaran itu dibuat khusus untuk mencapai gencatan senjata dan kemudian memulai diskusi yang lebih luas.”
Pernyataan ini datang di tengah eskalasi militer regional—serangan udara Israel menargetkan fasilitas di Iran, sementara balasan Iran telah memicu gelombang serangan balasan.
Korban tewas dilaporkan mencapai ratusan, termasuk 24 warga sipil di Israel dan lebih dari 220 di Iran.
Namun, Trump merespons dengan keras. Melalui unggahan di platform media sosial-nya—Truth Social—ia membantah klaim Macron:
“Salah! Dia tidak tahu mengapa aku sekarang dalam perjalanan ke Washington, tetapi itu jelas tidak ada hubungannya dengan Gencatan Senjata. Jauh lebih besar dari itu.”
Trump menuduh Macron mencari publisitas, menyebutnya “publicity seeking” dan bahwa ia “selalu salah”. Trump menyatakan bahwa dirinya meninggalkan KTT bukan untuk menindaklanjuti gencatan senjata, melainkan karena ada perkembangan "yang lebih besar" terkait situasi di Timur Tengah.
Kesimpulannya, pernyataan Macron dan bantahan Trump mencerminkan konflik dalam narasi diplomatik AS–Prancis. Macron menyebut tawaran konkret, sedangkan Trump mengecilkannya—menegaskan bahwa fokusnya lebih luas dan tidak semata soal gencatan senjata.
Penulis : M. Rahmat
Editor : Septian Maulana