![]() |
Israel memerintahkan warga Palestina untuk keluar menuju kawasan selatan seperti al‑Mawasi/Khan Younis. Foto : The Guardian |
Star News INDONESIA, Senin, (30 Juni 2025). JAKARTA - Puluhan ribu warga Palestina pergi dari bagian timur Kota Gaza menyusul peringatan dari militer Israel tentang serangan besar-besaran secara intensif.
Dilansir dari The Guardian bahwa IDF meminta warga meninggalkan wilayah timur dan berpindah menuju zona selatan seperti al‑Mawasi/Khan Younis, yang sudah sangat padat dan minim fasilitas dasar.
Peringatan itu disampaikan via pesan media sosial dan selebaran—menyebut operasi militer akan "eskalatif, intensif, dan meluas" ke pusat kota, dengan tujuan menghancurkan infrastruktur militan Hamas.
Sebagian besar warga lari menggunakan karung, kereta dorong, dan kendaraan seadanya dalam suasana panik dan tergesa-gesa.
Insiden Terkini & Dampak Kemanusiaan
* Pada Minggu saja, setidaknya 23 warga Gaza tewas akibat serangan udara, termasuk tiga anak-anak.
* Ribuan keluarga kini mengungsi ke wilayah selatan yang telah penuh sesak—menimbulkan kekhawatiran mengenai krisis pangan, sanitasi, dan akses medis.
* Perserikatan Bangsa‑Bangsa dan organisasi kemanusiaan lainnya menyatakan *ltidak ada tempat aman di Gaza dan menyoroti kesulitan distribusi bantuan.
Tanggapan Politik & Diplomatik
Pemerintahan Netanyahu menyatakan operasi itu perlu untuk melemahkan Hamas dan memulihkan keamanan Israel.
Di sisi lain, US–based mediator termasuk Egpyt dan Qatar sedang memperbarui upaya gencatan senjata; sementara Donald Trump menyerukan segera diakhirinya perang dan pembebasan sandera.
Catatan Akhir
Konflik ini bermula dari serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu balasan besar-besaran dari Israel.
Sejak itu, menurut data Gaza Health Ministry, lebih dari 56.000 orang Palestina tewas. Situasi saat ini merepresentasikan eskalasi terbaru yang signifikan, dengan dampak kemanusiaan yang kian mendalam dan kompleksitas proses diplomatik masih berjalan.
Penulis : Ilham Hamid
Editor : Fajar Ali