![]() |
Para migran turun dari kapal 'Life Support' milik LSM Darurat setelah tiba di pelabuhan Naples, Italia. Foto: Cesare Abbate/EPA |
Star News INDONESIA, Rabu, (16 April 2025). JAKARTA - Penyeberangan ilegal di perbatasan Eropa telah turun hingga 30% pada kuartal pertama tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh kebijakan Uni Eropa yang menekankan pencegahan sambil mengabaikan risiko pelanggaran hak asasi manusia.
Penurunan tersebut terlihat di semua rute migrasi utama ke Eropa , kata badan perbatasan Uni Eropa, Frontex, dalam sebuah pernyataan, yang berarti hampir 33.600 kedatangan lebih sedikit dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Penurunan terbesar, sebesar 64%, terjadi di sepanjang rute yang melintasi Albania, Serbia, Montenegro, dan Makedonia Utara, sementara penyeberangan ke Inggris turun 4%.
Sementara pola migrasi dipengaruhi oleh campuran faktor mulai dari cuaca hingga konflik, data tampaknya menunjukkan kelanjutan tren penurunan yang terlihat pada tahun 2024, ketika penyeberangan perbatasan ilegal ke Eropa turun hingga 38% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kata Judith Sunderland dari Human Rights Watch.
Penulis : Eddie Lim
Editor : Meli Purba