Star News INDONESIA, Selasa, (26 November 2024). JAKARTA - Kremlin mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan tindakan pembalasan setelah Ukraina dua kali menembakkan rudal Atacms buatan AS ke Rusia dalam tiga hari terakhir.
Moskow mengatakan kedua serangan itu menargetkan posisi pertahanan udara di wilayah Kursk dan mengklaim pada kedua kesempatan itu satu atau dua rudal mencapai targetnya, sementara sebagian besar ditembak jatuh.
Sementara penembakan rudal hipersonik jarak menengah eksperimental Rusia ke Ukraina minggu lalu adalah bukti "perilaku sembrono dan meningkat", kata menteri luar negeri G7 dalam pernyataan bersama pada hari Selasa.
Mereka juga mengutuk "dengan sekeras-kerasnya retorika nuklir Rusia yang tidak bertanggung jawab dan mengancam serta sikap intimidasi strategisnya", seraya menambahkan bahwa "dukungan terhadap integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina akan tetap teguh".
Minggu lalu, Rusia menembakkan rudal balistik baru (disebut Oreshnik ) ke kota Dnipro, Ukraina, yang mendorong Volodymyr Zelenskyy untuk mendesak para pemimpin dunia agar memberikan "tanggapan serius" sehingga Vladimir Putin "merasakan konsekuensi nyata dari tindakannya".
Rudal baru itu bersifat eksperimental dan Rusia kemungkinan hanya memiliki beberapa di antaranya, kata para pejabat.
Pentagon mengatakan rudal itu ditembakkan dengan hulu ledak konvensional tetapi Moskow dapat memodifikasinya jika diinginkan.
Penulis : Nurhayati Ramadhani
Editor : Willy Rikardus