Star News INDONESIA, Minggu, (17 November 2024). JAKARTA - Pemadaman listrik darurat terjadi di beberapa wilayah Ukraina setelah serangan tersebut, kata penyedia energi swasta DTEK.
“Pemadaman listrik darurat di Kyiv , di wilayah Kyiv, di wilayah Donetsk , di wilayah Dnipropetrovsk ,” tulis DTEK di platform media sosial Telegram.
Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan di Telegram bahwa “serangan besar-besaran terhadap sistem energi kami sedang berlangsung” dan bahwa pasukan Rusia “menyerang fasilitas pembangkit dan transmisi listrik di seluruh Ukraina”.
Menteri luar negeri Ukraina mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan serangan terhadap “kota-kota yang damai” dan mengkritik politisi yang terlibat dengan presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pernyataan yang diunggah di X Andrii Sybiha mengatakan: “Rusia melancarkan salah satu serangan udara terbesar: pesawat tanpa awak dan rudal terhadap kota-kota yang damai, warga sipil yang tertidur, infrastruktur penting.
"Ini adalah tanggapan sebenarnya dari penjahat perang Putin kepada semua orang yang menelepon dan mengunjunginya baru-baru ini. Kita membutuhkan perdamaian melalui kekuatan, bukan peredaan."
Serangan pada Minggu dini hari itu merupakan yang terbesar sejak Agustus.
Pengeboman udara gencar Rusia dengan rudal dan pesawat tak berawak telah menghancurkan separuh kapasitas produksi energi Ukraina, demikian kata Presiden Volodymyr Zelenskyy sebelumnya.
Kyiv telah memohon kepada sekutu-sekutu baratnya untuk membantu membangun kembali jaringan energinya – sebuah usaha yang sangat mahal – dan untuk memasok pasukannya dengan lebih banyak senjata pertahanan udara.
Dengan semakin dekatnya musim dingin Ukraina yang keras, negara itu sudah menderita kekurangan energi yang besar.
Penulis : Cheryil Apriani
Editor : Septian Maulana