 |
| (Gambar: AP) |
Star News INDONESIA, Selasa (07 November 2023). JAKARTA - Samir Ayoub, seorang jurnalis dan paman dari tiga gadis yang tewas dalam serangan udara Israel, mempertanyakan keberadaan “teroris” ketika pesawat tak berawak IDF menyerang mobil yang membawa keluarganya di Lebanon selatan.
Samir Ayoub, paman dari tiga anak yang tewas akibat serangan udara Israel, menaruh bunga di mobil mereka di kota Ainata, sebuah desa perbatasan Lebanon dengan Israel di Lebanon selatan hari ini
Kekhawatiran akan penyebaran perang Israel-Hamas di kawasan Timur Tengah terus meningkat setelah serangan udara Israel di Lebanon selatan menewaskan empat warga sipil – termasuk seorang wanita dan tiga anak.
Israel adalah musuh bebuyutan Hizbullah, dan mereka telah saling baku tembak dengan IDF di perbatasan utara Israel sejak 7 Oktober. Kantor Berita Nasional yang dikelola negara di Lebanon mengatakan bahwa dua mobil sipil yang membawa anggota keluarga yang sama sedang melaju pada Minggu malam ketika mereka diserang oleh serangan udara Israel .
Satu rudal terkena serangan langsung, yang menyebabkan salah satu mobil terbakar. Seorang wanita dan tiga anak perempuan, berusia 10, 12 dan 14 tahun tewas, kata laporan itu.
Hizbullah membalas tembakan tak lama setelah serangan Israel, membenarkan bahwa pejuangnya telah menembakkan roket Grad dari Lebanon selatan. Sejumlah roket menghantam kota Kiryat Shmona pada Minggu malam, menurut layanan penyelamatan Israel. Video terverifikasi Associated Press menunjukkan sebuah mobil terbakar di jalan kota.
Serangan Hizbullah menyebabkan satu warga sipil tewas, menurut militer Israel. Pihak militer tidak menjelaskan apakah serangan Kiyat Shimoni merupakan serangan lain.
Penulis : Dwi
Editor : Fajar Ali