AS Berunding Dengan Israel dan Arab Terkait Otoritas Palestina Tanpa Pemerintahan Hamas
ⒽⓄⓂⒺ

AS Berunding Dengan Israel dan Arab Terkait Otoritas Palestina Tanpa Pemerintahan Hamas

Jumat, November 10, 2023

Star News INDONESIAJumat (10 November 2023)JAKARTA - Ketika perang Israel-Hamas memasuki bulan kedua, Washington mulai berdiskusi dengan para pemimpin Israel dan Arab tentang masa depan Jalur Gaza tanpa pemerintahan Hamas.


Meskipun rencana tersebut belum muncul, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menguraikan ekspektasi Washington terhadap wilayah pesisir yang terkepung.


"Tidak ada pendudukan kembali di Gaza setelah konflik berakhir. Tidak ada upaya untuk memblokade atau mengepung Gaza. Tidak ada pengurangan wilayah Gaza," kata Blinken pada konferensi pers di Tokyo, Pada Rabu, (08/11/2023).


Blinken mengatakan mungkin diperlukan “masa transisi” diakhir konflik, namun pemerintahan pasca krisis “harus mencakup pemerintahan yang dipimpin Palestina dan Gaza bersatu dengan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina.” demikian seperti dilansir media ini dari Reuters, Pada Kamis, (09/11/2023).


Pada hari Senin (16/11/2023), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada ABC News bahwa Israel “untuk jangka waktu tidak terbatas” akan memikul tanggung jawab keamanan atas daerah kantong tersebut setelah perang.


Para pejabat Israel sejak itu mencoba mengklarifikasi bahwa mereka tidak bermaksud menduduki Gaza setelah perang, namun mereka belum menjelaskan bagaimana mereka dapat menjamin keamanan tanpa mempertahankan kehadiran militer. Israel menarik pasukannya dari Gaza pada tahun 2005 silam.


Otoritas Palestina, yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki Israel, mengatakan Gaza, yang dikuasai Hamas sejak tahun 2007, merupakan bagian integral dari apa yang mereka impikan untuk negara Palestina di masa depan.


Khalil al-Hayya, seorang anggota kepemimpinan Hamas, mengatakan kepada New York Times bahwa serangan kelompok tersebut terhadap Israel dimaksudkan untuk menghancurkan status quo dan membuka babak baru dalam perjuangannya melawan Israel.


“Kami berhasil membawa kembali masalah Palestina ke meja perundingan, dan sekarang tidak ada seorang pun di kawasan ini yang merasa tenang,” katanya, menurut surat kabar tersebut pada hari Rabu, (08/11/2023).


Saleh al-Arouri, seorang komandan Hamas di pengasingan, mengatakan kepada TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas pada hari Rabu, (08/11/2023) bahwa para pejuangnya bertekad untuk menimbulkan kerugian pada pasukan Israel dalam pertempuran darat di Gaza. “Semakin banyak (Israel) menyebar dan memperluas wilayahnya, maka kerugiannya akan semakin besar,” ujarnya.


Penulis : Wiwid

Editor : Fajar Ali


🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler