Presiden RI Joko Widodo Berencana Lakukan Kunjungan ke Kiev dan Moskow
ⒽⓄⓂⒺ

Presiden RI Joko Widodo Berencana Lakukan Kunjungan ke Kiev dan Moskow

Kamis, Juni 23, 2022

Star News INDONESIAKamis (23 Juni 2022)JAKARTA - Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran (Unpad) Teuku Rezasyah mengatakan rencana keberangkatan Presiden Joko Widodo ke Kiev dan Moskow di luar perkiraan siapapun. Menurutnya, jalur yang ditempuh sangat berbahaya.

"Rencana keberangkatan ke Kiev dan Moskow ini diluar perkiraan siapapun, karena jalur yang ditempuh adalah sangat berbahaya, serta mengandalkan koordinasi dengan negara-negara anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan otoritas Ukraina yang sedang terlihat konflik bersenjata," ujar Rezasyah, Kamis (23/6/2022).


Menurutnya, rencana pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin terkesan bahwa Presiden Jokowi sangat terinspirasi pada tujuan mulia dari pendirian negara Republik Indonesia, yaitu bertekad untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia. Meskipun target maksimal dari pertemuan sulit diketahui, rencana kunjungan Jokowi ke dua negara yang tengah berseteru itu menjadi langkah positif bagi Indonesia di tengah presidensi G20.


"Target maksimal dari pertemuan tersebut sulit diketahui, mengingat sangat terbatasnya informasi yang diberikan pemerintah RI, karena pemerintah pada saat yang pelik ini tak ingin didikte oleh kalangan manapun," tutur Rezasyah.


Rezasyah memandang kunjungan ini sebagai hal yang luar biasa. Sebab RI memiliki dukungan dukungan moral yang sangat kuat dari Gerakan Non Blok, Organisasi Konferensi Islam, serta negara-negara yang terdampak secara ekonomi dari berlarut-larutnya krisis Rusia-Ukraina.


"Rencana kunjungan ini juga menunjukkan sikap RI yang netral, mandiri, berwibawa, serta ingin mendalami semangat perdamaian sekecil apapun dari kedua negara yang sedang bertikai," kata Rezasyah.


Selain itu, lanjut Rezasyah, khusus untuk Rusia, setidaknya Indonesia dapat menyampaikan informasi terkini dari KTT G7, yang akan menjiwai perkembangan G20, dimana Rusia sangat berpotensi untuk turut menata ekonomi dunia di masa depan. Ia pun berharap kunjungan Presiden Jokowi meyakinkan Rusia akan pentingnya hadir secara fisik dalam KTT G20 di Bali.


"Kehadiran di Bali ini memungkinkan Rusia menjelaskan pada dunia seluruh hal-ihwal pertikaiannya dengan Ukraina, berikut harapannya bagi penyelesaian krisis tersebut," terangnya.


Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah ketika ditanya tentang persiapan keberangkatan Jokowi, belum memberikan perincian yang detail. Hal-hal terkait keberangkatan akan diinformasikan ketika mendekati waktu keberangkatan.


Hingga saat ini pun, jadwal dan tanggal pasti keberangkatan Jokowi ke Kiev dan Moskow belum diinformasikan. Hanya saja, Jokowi akan dijadwalkan ke Kiev dan Moskow seusai menghadiri KTT G7 di Elmau, Jerman pada 26-27 Juni mendatang.


"Belum ada update terkait persiapan keberangkatan, Presiden sebagaimana lazimnya akan berikan keterangan media dari bandara sebelum keberangkatan," ujar Faizasyah, Kamis (23/6/2022)



Sebelumnya, pada Rabu (22/6/2022), Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, bahwa seusai menghadiri KTT G7 di Jerman, Jokowi berencana untuk mengunjungi Kiev dan Moskow. Jokowi akan menjadi pemimpin negara Asia pertama yang mengunjungi kedua negara yang tengah berseteru itu.


Retno mengatakan, perang yang berkelanjutan akan memberikan dampak bagi kemanusiaan termasuk munculnya krisis pangan, energi dan keuangan. Tiga krisis ini harus segera ditangani oleh negara dunia agar krisis tidak terus memburuk.


"Memburuknya krisis pangan, energi dan keuangan dapat dipastikan akan sangat berdampak bagi negara berkembang dan negara berpendapatan rendah," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers secara virtual, Rabu.


Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai presiden G20 dan salah satu anggota Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam.


"Rencana kunjungan Presiden Jokowi ini menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan yang terjadi, mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah," kata Retno.


Penulis : Dwi

Editor : Fajar


🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler