Star News INDONESIA, Sabtu (04 Juni 2022). MAKASSAR - PT PLN (Persero) siap menyediakan pasokan listrik untuk enam perusahaan pemurnian hasil tambang atau smelter di Sulawesi sebesar 3.168 mega volt ampere (MVA).
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara (Sulmapana) PLN Adi Priyanto menyatakan langkah ini guna mendukung pemerintah. Khususnya, dalam meningkatkan nilai tambah bagi produk tambang dalam negeri lewat hilirisasi mineral.
“Industri smelter membutuhkan energi listrik yang sangat besar. PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/6).
Keenam perusahaan smelter yang bakal dialiri listrik PLN ialah PT Sarana Mineralindo Perkasa sebesar 90 MVA, PT Gorontalo Mineral sebesar 100 MVA dan PT Kawasan Industri Mongondow sebesar 1.000 MVA.
Bentuk komitmen itu, lanjut Adi, akan dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik sebagai salah satu klausal ketepatan waktu pelayanan.
Direktur Utama Huayou International Mining Fang Qixue mengatakan kerja sama ini sesuai dengan visi perusahaan, yang berkomitmen menjalankan bisnis secara berkelanjutan demi generasi mendatang.
"Kami menandatangani MoU dengan PLN untuk penyedian listrik bersih sebesar 1.743 MVA bagi proyek Huayou di Sulawesi," kata Fang.
Berdasarkan data per 31 Mei 2022, pasokan daya PLN pada sistem kelistrikan di Sulawesi surplus sebesar 616,04 megawatt (MW), dengan daya mampu pembangkit sebesar 3.208,75 MW.
Penyumbang kapasitas listrik terbesar di sistem Sulawesi adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dengan kapasitas sebesar 515 MW. Di regional Sulmapana, ada empat pabrik smelter yang memanfaatkan listrik dari PLN, dengan total daya 260 MVA.
Sementara di regional lain, Jawa-Madura-Bali (Jamali) telah mengoperasikan 11 smelter, dengan dukungan listrik PLN untuk total daya mencapai 153.59 MVA.(*)