Star News INDONESIA, Selasa (05 April 2022). JAKARTA - Hari ini saya baca pendapat dari Seseorang yang di media on line mengatakan bahwa Jenderal Andika Perkasa baru Kelas Persiapan dalam Kuliah di perguruan tinggi . Ini sangat disayangkan pendapat seperti itu atau mungkin yang bicara tersebut belum mengetahui gelar Kesarjanaan dan Paca Sarjana serta S3 dari Jenderal TNI Andika Perkasa. Saya Selaku seorang jurnalis sangat menyayangkan pendapat yang sangat keliru tersebut seharusnya di cek dulu sebelum bicara di media apa lagi yang bicara bergelar Pakar. Kalau tidak bisa dapat informasi langsung maka bisa di Cek di Google ataupun di Pangkalan Data Dikti. Sekarang jaman keterbukaan dan dijaman keterbukaan ini semua data orang per orang bisa kita ketahui. Kalau ada perbedaan Pendapat tentang pendapat dari Jenderal TNI Andika Perkasa mengenai keturunan PKI boleh mendaftar di TNI.
Alangkah baiknya jangan menganggap orang lain lebih rendah daripada dirinya. Dengan merendahkan seperti itu sangat tidak mendidik. Kalau perlu berdiskusi langsung dengan Panglima TNI itu merupakan tindakan yang cerdas.
Kalau Panglima TNI mengatakan di Media bahwa keturunan PKI boleh mendaftar di TNI itu sah - sah saja.
Mantan Ka Bais juga katakan bisa saja daftar tapi apakah dengan serta merta tanpa test wawasan Kebangsaan dan Test Mental Idiologi tentu harus mengikuti seleksi yang cukup ketat yaitu mental Idiologi dan Psikotest dan tes Kesehatan Jiwa dan test Kesehatan keseluruhannya. Tidak mudah menjadi seorang anggota TNI Apalagi yang berkeinginan Masuk Akdemi Militer atau Akedemi TNI dan Sekolah Perwira Karir TNI. Sangat tidak mudah. Sayapun selaku jurnalis pernah tau hal tersebut dan pernah meliput seleksi tersebut.
Dan Persyaratan yang utama Setia Kepada idiologi negara yaitu Pancasila Dan Undang undang Dasar 1945 serta Harus Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Beragama).
Jadi apa yang dikawatirkan lagi tentunya tidak perlu dikawatirkan. Karena yang daftar walaupun Keturunan PKI tapi mereka sudah generasi ke tiga yang sudah memiliki agama dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa itulah persyaratan utama.
Seorang yang lulus perguruan tinggi yang bergelar S1 atau S2 yang bukan keturunan PKI walaupun daftar ingin menjadi anggota TNI belum tentu diterima karena setiap tahun dari jalur Sarjana ada ribuan orang tapi yang diterima paling banter 200 orang setelah mengikuti rangkaian test yang melelahkan baik Psikis dan Fisik. Apalagi Mental Idiologi maupun Test Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maupun test Kesehatan Jiwa serta Test Psikologi (Psiko Test). Jangan menganggap enteng test masuk TNI.
Atau sekali kali cobalah ikut test dari situ bisa dilihat betapa sulitnya mengikuti test menjadi anggota TNI.
Dan dikatakan juga bahwa oleh orang tersebut bahwa Jenderal TNI Andika Perkasa adalah Jenderal Karbitan. Di TNI maupun Polri tidak mudah Jadi Jenderal karena semua berdasarkan pengalaman tugas yang cukup matang dan tidak mudah menjadi seorang Jenderal harus melalui seleksi yang ketat Makanya dari seleksi tersebut dibawa ke Wanjakti untuk disidang. Apakah patut dan layak atau tidak seseorang yang diusulkan jadi Jenderal Bintang satu dan seterusnya.
Sangat disayangkan kalau disebut jenderal Karbitan karena Jenderal Andika Perkasa sudah cukup lama mengabdi di TNI bahkan dalam tugas Pertempuran maupun tugas Intelijen dan Penanggulangan Teror serta mengikuti pendidikan dan Latihan Militer di Luar Negeri yang cukup banyak menguras tenaga, Fisik, serta psikis dan kemampuan berkomunikasi dan kemampuan yang diuji yaitu mengambil keputusan bertindak dalam hitungan bukan menit lagi tapi Detik. Hal itu dilakukan berpuluh puluh tahun sampai 33 tahun dan ditambah dengan menyandang pangkat bintang 4 2 Tahun.
Mungkin yang mengatakan jenderal karbitan tersebut harus sadar bahwa tidak mudah menjadi Seorang Pemimpin di TNI dan tidak mudah mendapat pangkat Brigjen, Mayjen maupun Jenderal bintang 4.
Jangankan Bintang . Menjadi menyandang pangkat Kolonel saja tidak mudah ada berbagai pertimbangan dan Sidang yang harus diikuti dan pada saat Pangkat Jabatan Kolonelnya disetujui maka masih diusulkan untuk mendapat Skep Pangkat dari Presiden Republik Indonesia untuk menggunakan Pangkat Kolonel.
Marilah kita berhati dalam menilai menilai orang lain. Harus punya data dan Fakta karena sekarang sudah jaman keterbukaan ibarat kata sudah jaman IT dan perubahan sangat cepat. Saya sebagai seorang Jurnalis atau wartawan pun harus menggali data dan mendapatkan fakta baru bisa menulis.
Sehingga tidak ditertawakan oleh orang lain. Menjadi seorang Wartawan ibarat seorang Intelijen karena ada kemiripan dengan Intelijen kecepatan mendapatkan Informasi yang benar untuk ditulis tidak asal asalan menulis karena dari hasil Tulisan Tersebut akan dinilai oleh Masyarakat seantero Indonesia bahkan Luar Negeri
Jenderal TNI Andika Perkasa mengenyam Pendidikan Tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di dalam negeri dan meraih 3 gelar akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil) serta 1 gelar Akademik Strata-3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat
Penulis :
Drs. T Christian Lescrow B . STh, (Wartawan dan Pimpinan Redaksi Star News Indonesia dan Pengamat Politik Serta Sosial Masyarakat dan Pengamat TNI).