Mengungkap Asal Usul Nama Pulau Kera di Kupang
ⒽⓄⓂⒺ

Mengungkap Asal Usul Nama Pulau Kera di Kupang

Minggu, Desember 10, 2017

Star News INDONESIAMinggu, (10 Desember 2017). KOTA KUPANG - Pulau Kera, sebuah pulau kecil yang terletak di Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyimpan sejarah yang panjang dan kisah menarik yang jarang diketahui. 


Terletak hanya sekitar 30 menit perjalanan perahu dari Kota Kupang, pulau ini kerap dipandang sebelah mata, padahal di balik kesederhanaannya, Pulau Kera menyimpan jejak masa lalu yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.


Nama “Kera” bukan merujuk pada keberadaan monyet di pulau ini, seperti yang sering disalahpahami. 


Dalam beberapa versi cerita rakyat, nama "Kera" berasal dari kata dalam bahasa setempat yang berarti "tempat bertahan" atau "tempat perlindungan", merujuk pada pulau ini sebagai tempat pengungsian masyarakat saat masa penjajahan Belanda dan Portugis. 


Pulau ini menjadi tempat strategis karena letaknya yang tersembunyi dan tidak terlalu luas, sehingga mudah diawasi dan dijaga.


Selama masa kolonial, pulau ini juga digunakan oleh masyarakat pesisir sebagai tempat persembunyian dari serangan laut. 


Banyak kisah menyebutkan bahwa para nelayan dan pelaut lokal menjadikan Pulau Kera sebagai titik transit saat melintasi Laut Timor menuju Rote, Semau, atau wilayah lainnya. 


Bahkan, beberapa peninggalan kuno seperti batu nisan tua dan keramik peninggalan Portugis diyakini pernah ditemukan di sekitar pulau ini.


Warga Pulau Kera saat ini adalah pendatang yang merupakan sekelompok nelayan Bajo dan Bugis, yang telah mendiami wilayah tersebut selama belasan tahun. 


Kehidupan mereka sederhana, bergantung pada laut dan hasil tangkapan harian. Namun, tantangan terbesar mereka adalah akses terhadap air bersih, pendidikan, dan layanan kesehatan yang sangat terbatas.


Kini, meskipun Pulau Kera mulai dilirik sebagai destinasi wisata alternatif karena pesona lautnya yang jernih dan keunikan budaya masyarakatnya, sisi sejarahnya masih belum banyak diangkat ke permukaan. 


Padahal, menggali sejarah Pulau Kera berarti juga merawat identitas dan cerita-cerita kecil yang menyusun mozaik sejarah besar Indonesia Timur.


Dengan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat luas, diharapkan Pulau Kera bisa menjadi bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga situs sejarah hidup yang memperkaya narasi Indonesia.


Penulis : Abdul Mustaqim 

Editor : Wens Batu Bara

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler