![]() |
Berselancar bukan sekadar Gaya Hidup namun memiliki manfaat kesehatan yang didukung Sains. Foto : Agung Wiranata/Yuda Mahardika |
Star News INDONESIA, Minggu, (24 Agustus 2025). JAKARTA - Berselancar selama ini identik dengan budaya pantai, gaya hidup bebas, dan ombak yang menantang.
Namun, sebuah tren global menunjukkan bahwa berselancar bukan sekadar hobi ekstrem — melainkan olahraga yang membawa berbagai manfaat kesehatan yang signifikan, baik secara fisik maupun mental.
Dalam laporan terbaru dari American College of Sports Medicine, aktivitas berselancar dikategorikan sebagai olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang terbukti meningkatkan kebugaran jantung dan memperkuat otot inti tubuh.
“Ketika seseorang berselancar, mereka tidak hanya melatih kekuatan fisik, tetapi juga keterampilan koordinasi, keseimbangan, dan fokus mental,” ujar Dr. Nadine Wibowo, seorang fisiolog olahraga terkemuka.
Tak hanya itu, manfaat psikologisnya pun semakin diakui secara medis. Studi yang diterbitkan dalam The Lancet Psychiatry tahun 2024 menunjukkan bahwa terapi berbasis laut — termasuk berselancar — membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan hingga 30% pada pasien muda.
Di Bali, komunitas selancar semakin aktif mempromosikan berselancar sebagai sarana penyembuhan alami. Salah satunya adalah SurfHeals, sebuah inisiatif sosial yang menyediakan kelas gratis bagi remaja yang mengalami gangguan mental ringan hingga sedang.
“Di atas papan selancar, mereka belajar menghadapi rasa takut, membangun kepercayaan diri, dan yang paling penting — merasakan kedamaian,” kata Ayu Pratiwi, pendiri SurfHeals.
Sementara itu, dampak lingkungan juga menjadi sorotan. Banyak peselancar kini turut mendorong gerakan pelestarian laut. “Kami ingin memastikan ombak ini tetap ada untuk generasi berikutnya,” ungkap Rio Weda, peselancar profesional dan aktivis lingkungan.
Dengan kombinasi antara manfaat fisik, ketenangan mental, dan kedekatan dengan alam, berselancar tampaknya bukan lagi sekadar aktivitas akhir pekan — tetapi bisa menjadi gaya hidup holistik di era modern.
“Air laut adalah obat, dan ombak adalah gurunya,” tulis salah satu papan selancar di pantai Uluwatu. Bagi banyak orang, mungkin itu bukan sekadar kutipan — tapi kenyataan.
Penulis : Agung Wiranata
Editor : Yuda Mahardika