Warga Mexico City Geram, Protes Wisata Masal Berujung Vandalisme
ⒽⓄⓂⒺ

Warga Mexico City Geram, Protes Wisata Masal Berujung Vandalisme

Minggu, Juli 06, 2025
Demonstrasi anti‑overtourism dan gentrifikasi di Mexico City, yang berubah menjadi aksi vandalisme dan pelecehan terhadap wisatawan. Foto : AP


Star News INDONESIAMinggu, (06 Juli 2025). JAKARTA - Ratusan warga turun ke jalan di kawasan Condesa dan Roma, Pada Jumat, (05/07/2025) untuk memprotes dampak negatif overtourism dan gentrifikasi yang semakin meresahkan penduduk lokal. 


Aksi damai yang semula berjalan tertib itu berubah ricuh setelah sekelompok demonstran bertopeng melakukan aksi vandalisme dan intimidasi terhadap wisatawan asing.


Menurut laporan dari Associated Press dan sejumlah media internasional, para demonstran menyasar toko-toko mewah dan mencoret tembok dengan pesan-pesan anti-turis seperti “Gringos, go home” dan “Stop stealing our home.” 


Tidak hanya itu, beberapa turis dilaporkan mengalami pelecehan verbal dan diusir dari kafe dan ruang publik oleh massa yang marah.


Aksi protes ini mencerminkan kekecewaan sebagian masyarakat Mexico City terhadap meningkatnya jumlah wisatawan dan pekerja jarak jauh asing (digital nomads) yang dinilai menyebabkan kenaikan harga sewa, pengusiran warga asli, serta perubahan drastis dalam karakter budaya lokal.


Seorang peserta aksi mengungkapkan kepada media, “Kami tidak menolak wisatawan, tapi kami menolak kehilangan kota kami sendiri.”


Seorang demonstran menendang masuk etalase toko di kawasan Condesa, sebagai bagian dari eskalasi kerusuhan setelah awalnya berlangsung damai. Foto : AP


Kawasan Condesa dan Roma memang menjadi titik panas pariwisata setelah pandemi COVID-19, dengan meningkatnya popularitas Airbnb dan tren kerja jarak jauh. 


Fenomena ini menyebabkan lonjakan biaya hidup dan memunculkan kekhawatiran akan gentrifikasi yang mengusir warga lokal dari lingkungan tempat tinggal mereka selama bertahun-tahun.


Otoritas setempat belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Namun, kejadian ini menjadi sinyal kuat bahwa ketegangan antara warga lokal dan dampak ekonomi pariwisata yang tak terkendali semakin memanas.


Sementara itu, para pengamat kebijakan menyarankan pemerintah kota untuk menyeimbangkan sektor pariwisata dengan keberlanjutan sosial, misalnya dengan membatasi izin Airbnb dan mengenakan pajak wisata yang lebih adil.


Aksi ini mengingatkan dunia bahwa ketika pariwisata tidak diatur dengan bijak, dampak negatifnya bisa lebih besar dari manfaat ekonominya.


Penulis : Litha Andayani

Editor : Regina Panjaitan

πŸ…΅πŸ…ΎπŸ†ƒπŸ…Ύ πŸ†ƒπŸ…΄πŸ†πŸ…±πŸ…°πŸ†πŸ†„ :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler