Slow Living dan Biohacking: Dua Arus Besar Gaya Hidup 2025
ⒽⓄⓂⒺ

Slow Living dan Biohacking: Dua Arus Besar Gaya Hidup 2025

Minggu, Juli 06, 2025
Hidup Lebih Lambat Tapi Lebih Cerdas? Inilah Slow Living dan Biohacking 2025!. Foto : Renny E. Sulastri/Meli Purba


Star News INDONESIAMinggu, (06 Juli 2025). JAKARTA - Tahun 2025 menyaksikan dua arus besar yang tampaknya bertolak belakang namun saling melengkapi: slow living dan biohacking. 


Di satu sisi, masyarakat kota mulai melambat—memilih ketenangan, kesadaran diri, dan detoks digital dari hiruk pikuk dunia maya. 


Di sisi lain, mereka juga mengejar peningkatan kualitas hidup melalui teknologi biohacking.


Slow living berkembang sebagai reaksi terhadap kelelahan digital dan budaya serba cepat. 


Masyarakat mulai kembali ke alam, memilih meditasi, journaling, dan hiking sebagai bentuk perawatan mental. 


Retreat dan perjalanan hening ke lokasi alami menjadi pilihan favorit generasi muda.


Namun bersamaan dengan itu, muncul pula gelombang yang mengejar optimasi diri secara ekstrem. 


Biohacking memungkinkan manusia melacak pola tidur, pola makan, tingkat stres, dan kesehatan jangka panjang lewat perangkat canggih. 


Dari smartwatch yang membaca kadar oksigen hingga nootropic untuk otak, semua digunakan demi satu hal: jadi versi terbaik dari diri sendiri.


Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat modern bukan sekadar ingin hidup lama, tetapi juga ingin hidup berkualitas tinggi. 


Gaya hidup 2025 bukan tentang memilih antara tenang atau canggih—melainkan menggabungkan keduanya secara seimbang.


Penulis : Renny E Sulastri

Editor : Meli Purba

πŸ…΅πŸ…ΎπŸ†ƒπŸ…Ύ πŸ†ƒπŸ…΄πŸ†πŸ…±πŸ…°πŸ†πŸ†„ :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler