Star News INDONESIA, Sabtu, (05 Juli 2025). JAKARTA - Tim ilmuwan Amerika‑Eropa melaporkan kabar historis: aurora hijau yang terlihat langsung oleh mata manusia tertangkap kamera rover Perseverance pada 18 Maret 2024.
Selama ini, aurora Mars hanya terdeteksi di ultraviolet oleh satelit, membuat observasi optik mustahil.
Asal‑usulnya adalah flare Matahari disusul lontaran plasma (CME) yang tepat menghantam atmosfer tipis Mars.
Berkat peringatan tiga hari sebelumnya, operator rover menyiapkan rangkaian foto dengan exposure panjang. Hasilnya: selimut cahaya kehijauan membayang di langit berdebu Jezero Crater.
Fenomena ini menegaskan bahwa prakiraan cuaca antariksa untuk Mars sudah cukup akurat, membuka peluang bagi astronot masa depan menikmati—sekaligus mewaspadai—badai partikel bermuatan.
Para peneliti di University of Oslo menulis di Science Advances bahwa kejernihan aurora bisa lebih tinggi bila debu atmosfer rendah atau badai partikel lebih kuat.
Mereka menilai peristiwa itu “kali pertama aurora permukaan planet non‑Bumi” tercatat kamera.
Selain sisi estetika, aurora Mars menjadi jendela interaksi magnetosfer‑ionosfer yang relatif lemah.
Data partikel dan cahaya membantu memetakan risiko radiasi bagi habitat manusia dan elektronik di permukaan.
Sejak mendarat 2021, Perseverance memang difokuskan pada sampel geologi, tetapi hasil sampingan berupa aurora ini menunjukkan betapa flexibel instrumen rover dalam memanfaatkan “momen kosmik”—membawa kita selangkah lebih dekat memahami dinamika planet tetangga dan, pada akhirnya, masa depan koloni manusia di luar Bumi.
Penulis : Nurhayati Ramadhani
Editor : Meli Purba