Trump: Iran Harus Hentikan Pengayaan Uranium atau Hadapi Serangan Baru
ⒽⓄⓂⒺ

Trump: Iran Harus Hentikan Pengayaan Uranium atau Hadapi Serangan Baru

Minggu, Juni 22, 2025

As dan Israel Gempur Iran, Trump Ultimatum Teheran untuk Negosiasi. Trump secara tegas ancam serangan lanjutan ke Iran usai hancurkan fasilitas Nuklir.

Star News INDONESIAMinggu, (22 Juni 2025). JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa pasukan militer AS telah melancarkan serangan besar terhadap tiga fasilitas nuklir utama milik Iran, yaitu Natanz, Fordow, dan Isfahan. Operasi tersebut digambarkan Trump sebagai "komplet dan total hancur", menandai salah satu intervensi militer paling agresif terhadap Teheran dalam beberapa tahun terakhir.


Dalam pernyataan resmi dari Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa serangan ini merupakan respons terhadap provokasi berkelanjutan Iran dan ancaman pengayaan uranium yang dinilai membahayakan stabilitas kawasan Timur Tengah.


“Iran adalah bully yang perlu dihentikan. Jika mereka tidak duduk di meja perundingan dan menghentikan program nuklir mereka, maka serangan berikutnya akan jauh lebih besar dan lebih mudah,” tegas Trump dikutip dari New York Post dan Politico.


Trump juga mendesak Iran untuk segera memulai perundingan damai dengan Israel. Ia menyatakan bahwa tidak akan ada kompromi terhadap ambisi nuklir Iran dan bahwa kerja sama erat dengan Israel akan terus berlanjut demi menjamin keamanan kawasan.


“Kita telah menghancurkan situs Fordow, Natanz, dan Isfahan. Kami serius. Iran seharusnya tahu bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah melalui perdamaian, bukan eskalasi,” tambahnya.


Sementara itu, pengamat internasional mencatat bahwa langkah ini membawa risiko eskalasi konflik, namun juga membuka peluang diplomatik jika Iran memilih jalur negosiasi. Pemerintah Iran sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan dan ancaman terbaru dari Washington.


Penulis : Deni Suprapto

Editor : Willy Rikardus

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler