Serangan Balistik Iran Guncang Israel: Ribuan Warga Berlindung di Bunker
ⒽⓄⓂⒺ

Serangan Balistik Iran Guncang Israel: Ribuan Warga Berlindung di Bunker

Selasa, Juni 24, 2025
Orang-orang berkumpul di tempat perlindungan bawah tanah di Tel Aviv pada 24 Juni 2025, setelah sirene berbunyi di beberapa wilayah di seluruh negeri setelah rudal ditembakkan dari Iran. Foto: Menahem Kahana/AFP/Getty Images


Star News INDONESIASelasa, (24 Juni 2025). JAKARTA - Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat drastis setelah Iran meluncurkan serangkaian serangan rudal balistik ke wilayah Israel. 


Ribuan warga Israel terpaksa mengungsi ke tempat perlindungan darurat menyusul peringatan sirene udara yang terdengar tanpa henti di berbagai kota besar, termasuk Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa.


Serangan terjadi dalam beberapa gelombang sejak pertengahan Juni 2025, sebagai balasan atas dugaan serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran. 


Media internasional seperti The Washington Post dan Wall Street Journal melaporkan bahwa Iran menggunakan rudal jarak jauh dengan beberapa kepala peledak (multiple warheads), yang secara langsung menargetkan situs strategis Israel.


Militer Israel menyatakan sistem pertahanan udara seperti Iron Dome dan Arrow berhasil mencegat sebagian besar rudal. Namun, beberapa di antaranya lolos dan menyebabkan ledakan di kawasan pemukiman dan infrastruktur sipil. 


Foto-foto dari Associated Press menunjukkan warga Israel yang panik berlarian mencari perlindungan saat sirene meraung selama lebih dari 30 menit.


Menurut laporan dari otoritas setempat, setidaknya 2.800 warga dilarikan ke rumah sakit, sebagian mengalami luka serius akibat reruntuhan bangunan, sementara lainnya mengalami trauma akut akibat tekanan psikologis serangan.


Sementara itu, Times of India melaporkan bahwa salah satu rudal Iran sempat menghantam wilayah sekitar reaktor nuklir Arak di Israel, memicu kekhawatiran internasional atas eskalasi lebih lanjut.


Pemerintah Israel telah menetapkan status siaga penuh dan meminta seluruh warganya untuk mengikuti protokol darurat,


“Kami menghadapi ancaman serius yang belum pernah terjadi sebelumnya. Keselamatan rakyat menjadi prioritas,” ujar juru bicara militer Israel seperti dikutip WSJ.


Di tengah ketegangan yang belum mereda, para analis menyebut konflik ini sebagai salah satu titik balik paling berbahaya dalam sejarah hubungan Iran-Israel. 


Komunitas internasional pun mulai menyerukan de-eskalasi untuk mencegah perang terbuka yang lebih luas di kawasan tersebut.


Penulis : Ilham Hamid

Editor : Meli Purba

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler