![]() |
Tentara Israel mencari korban selamat di antara reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Bat Yam, Israel bagian tengah. Foto: Baz Ratner/AP |
Star News INDONESIA, Senin, (16 Juni 2025). JAKARTA - Konflik antara Israel dan Iran memasuki hari ketiga eskalasi hingga Senin, (16/06/2025), dengan intensitas serangan yang semakin meningkat dan mekanisme diplomatik mendesak untuk diaktifkan.
Menurut laporan Reuters, kedua negara terus melancarkan serangan rudal dan udara, memicu korban sipil yang memprihatinkan: setidaknya 224 warga Iran tewas (90 % di antaranya sipil) dan 10–14 tewas di pihak Israel termasuk anak-anak, serta ratusan lainnya luka-luka.
Presiden AS Donald Trump secara tegas menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat langsung dalam serangan tersebut, namun memberikan dukungan sistem pertahanan udara kepada Israel—termasuk operasi penembakan rudal Iran oleh kapal dan pesawat AS di Mediterania. Trump juga memperingatkan Iran:
"Jika kita diserang dengan cara apa pun kekuatan penuh Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah dilihat sebelumnya."
Pada saat yang sama, Trump menyambut baik kesempatan untuk merundingkan kesepakatan damai antara Israel dan Iran. Dia menekankan harapannya akan gencatan yang cepat: “kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan dan mengakhiri konflik berdarah ini”
Dalam perkembangan lain, Reuters juga menyebut Trump menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, sebuah langkah yang menurutnya berpotensi memicu eskalasi lebih besar.
Pertemuan G7 di Kanada hari ini telah menyoroti konflik ini sebagai agenda utama, dengan negara-negara anggota mendesak de-eskalasi segera dan kembali ke jalur diplomasi. Jerman, melalui Kanselir Merz, menekankan pentingnya mencegah penyebaran konflik dan kelanjutan negosiasi terhadap program nuklir Iran.
Penulis : M. Nur Ali
Editor : Septian Maulana