![]() |
Iran Gantung 3 Tahanan Politik di Tengah Kekacauan Pasca Serangan Israel. Foto : Reuters |
Star News INDONESIA, Kamis, (26 Juni 2025). JAKARTA - Iran meningkatkan penindakan keras terhadap pihak-pihak yang dianggap sebagai ancaman keamanan domestik setelah berakhirnya konflik bersenjata selama 12 hari melawan Israel.
Menurut laporan dari kelompok HAM Iran Human Rights Activists News Agency (HRANA), sebanyak 705 orang telah ditahan sejak 13 Juni atas tuduhan spionase, aktivitas anti-negara, dan pelanggaran keamanan nasional.
Langkah keras ini terjadi di tengah kecemasan internal menyusul gencatan senjata mendadak antara Teheran dan Tel Aviv, yang tidak diiringi oleh penjelasan publik yang transparan.
Pemerintah Iran juga mengeksekusi tiga tahanan politik Kurdi pada akhir pekan lalu, setelah menjatuhkan hukuman mati atas dugaan spionase untuk Israel.
Laporan Reuters dan Associated Press menyebutkan bahwa operasi militer internal dilakukan secara tersembunyi di wilayah barat Iran, khususnya yang mayoritas dihuni etnis Kurdi.
Penangkapan meluas ke para aktivis, jurnalis, mahasiswa, dan bahkan warga biasa yang hanya menyuarakan ketidaksetujuan terhadap pemerintah di media sosial.
"Situasi saat ini sangat mengkhawatirkan. Pemerintah menggunakan konflik dengan Israel sebagai dalih untuk memberangus oposisi dan memperkuat kontrol," ungkap seorang analis Timur Tengah kepada Times of India.
Sejumlah organisasi HAM internasional mengecam tindakan Iran dan menyerukan kepada Dewan HAM PBB untuk melakukan penyelidikan independen.
Namun, otoritas Iran tetap bergeming. Jubir pemerintah menyatakan bahwa “penangkapan dan hukuman mati tersebut adalah bagian dari perlindungan negara terhadap infiltrasi asing.”
Pakar kebijakan luar negeri menilai bahwa Iran sedang berusaha mengalihkan perhatian rakyat dari kerugian strategis selama perang dengan Israel, serta memperkuat posisi internal menjelang pemilihan legislatif mendatang.
Meskipun pemerintah Iran membantah bahwa langkah ini bersifat politis, data dari HRANA dan investigasi The Guardian menunjukkan pola sistematis yang mengarah pada represi total. Hingga berita ini diturunkan, situasi keamanan di sejumlah kota di Iran masih tegang.
Penulis : Deni Suprapto
Editor : Meli Purba