![]() |
Presiden Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Ruang Oval Gedung Putih. (Susan Walsh/The AP). |
Star News INDONESIA, Jumat, (18 Oktober 2024). JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan kepada pemerintahan Biden bahwa Israel hanya akan menyerang target militer dalam serangan balasan terhadap Iran, demikian laporan Washington Post, mengutip dua pejabat yang mengetahui masalah tersebut.
Komentar Netanyahu muncul setelah AS secara terbuka memperingatkannya bahwa AS tidak akan mendukung serangan balasan terhadap fasilitas nuklir atau minyak Iran, dan mengindikasikan pemimpin Israel bersedia melancarkan operasi yang lebih terbatas.
Menurut para pejabat, Presiden AS Joe Biden menggunakan panggilan telepon pada hari Rabu lalu — yang pertama bagi mereka dalam beberapa minggu — untuk memberi selamat kepada Netanyahu atas "operasi intensif dan penuh tekad yang dilakukan Israel terhadap Hizbullah".
Namun Biden tidak menyetujui serangan balasan terhadap Iran yang akan menghantam situs nuklir. Ketika ditanya awal bulan ini apakah ia akan menerima langkah tersebut, ia berkata "jawabannya adalah tidak".
Pejabat yang memahami masalah tersebut mengatakan bahwa Netanyahu menegaskan Israel hanya akan menyerang target militer.
Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel pada 1 Oktober setelah Israel mengintensifkan serangan udaranya di Lebanon, menewaskan banyak komandan senior kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran — termasuk pemimpinnya, Hassan Nasrallah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menanggapi serangan rudal balistik Iran dengan cara yang sama. Namun, ia belum mengonfirmasi kapan atau bagaimana ia akan memulai apa yang dapat menjadi eskalasi besar dalam konflik yang meningkat di Timur Tengah.
Biden, yang secara eksplisit menyerukan gencatan senjata di kawasan itu, dikatakan khawatir akan dampak ekonomi dari serangan terhadap fasilitas minyak Iran, dan khususnya efek lanjutan dari lonjakan harga minyak yang mungkin terjadi pada pemilihan presiden AS mendatang.
Setelah panggilan telepon Biden-Netanyahu, AS mengumumkan akan mengirim baterai Terminal High Altitude Area Defence dan tim operasi ke Israel untuk memperkuat pertahanan rudal negara itu.
Israel masih memperluas operasinya di Lebanon, dengan mengirim pasukan ke wilayah selatan negara itu dalam operasi yang menurutnya diperlukan untuk mengalahkan Hizbullah. PBB menuduh Israel memasuki pangkalan penjaga perdamaian secara ilegal dengan tank.
Israel juga meningkatkan ofensifnya di Gaza utara, dengan mengeluarkan perintah baru bagi warga sipil untuk mengungsi guna mengosongkan zona tersebut dari siapa pun kecuali pejuang Hamas.
LSM dan berbagai pemerintah telah memperingatkan bahwa tindakan tersebut berisiko menjebak dan membuat warga sipil di daerah tersebut kelaparan sehingga mereka tidak dapat meninggalkan rumah mereka dengan aman.
Penulis : Deni Suprapto
Editor : Meli Purba