Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada hari Jumat. Foto: Haitham Imad/EPA |
Star News INDONESIA, Sabtu, (25 Mei 2024). JAKARTA - Pasukan Israel menewaskan lebih dari 30 orang dalam serangan baru di Jalur Gaza, kata petugas medis Palestina pada hari Sabtu, lapor Reuters.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah melakukan “aktivitas operasional di wilayah tertentu di Rafah” pada hari Jumat, termasuk membunuh militan, membongkar sebagian sistem terowongan Hamas dan menemukan lokasi penyimpanan senjata.
Sejauh ini, pertempuran terjadi di tepi selatan dan timur distrik Rafah, jauh dari daerah yang paling padat penduduknya, lapor Reuters. AS telah meminta Israel untuk tidak memasuki kawasan yang lebih sentral, dengan mengatakan bahwa Israel belum menunjukkan rencana yang kredibel tentang bagaimana hal ini dapat dilakukan tanpa menimbulkan korban massal.
Seorang warga Rafah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters: “Pasukan pendudukan terus melakukan pemboman terhadap kota tersebut, tidak hanya di bagian timur tempat mereka menyerbu tetapi juga di bagian tengah dan barat, mereka ingin menakut-nakuti orang agar meninggalkan seluruh kota. ”
Reuters juga melaporkan bahwa lebih jauh ke utara di wilayah pesisir, tempat militer Israel mengatakan mereka berusaha mencegah Hamas membangun kembali kekuasaannya, pekerja medis Palestina melaporkan serangan udara Israel yang menurut mereka menewaskan sedikitnya 17 orang.
Sebanyak 31 warga Palestina tewas dalam satu hari terakhir di Jalur Gaza , menurut pejabat medis setempat. Mereka tidak membedakan antara korban sipil dan militan.
Hamas, yang menguasai Gaza, dan kelompok bersenjata kecil Jihad Islam mengatakan pejuang mereka telah menembakkan roket anti-tank dan bom mortir ke arah pasukan Israel di utara.
Menurut Reuters, warga dan layanan darurat sipil mengatakan tank Israel masuk jauh ke wilayah Jabalia , menghancurkan puluhan rumah, toko, dan jalan.
Militer Israel mengatakan pasukannya di Jabalia “melenyapkan puluhan teroris dalam pertempuran jarak dekat dan serangan udara.”
Reuters melaporkan bahwa tim medis Palestina tidak dapat mencapai daerah tersebut, karena mereka yakin akan ada lebih banyak orang yang terbunuh.
Penulis : Wiwid
Editor : Fajar Ali