Star News INDONESIA, Senin (02 Agustus 2021). JAKARTA - Mata uang Kripto saat ini telah mengalami peningkatan yang sangat fantastis! Di era serba digital ini mata uang virtual tentu sangat berperan dalam melakukan transaksi.
Namun beberapa Negara menganggap kehadiran mata uang virtual sangatlah tidak relevan dalam sistem perekonomiannya.
Berikut adalah daftar negara-negara yang menolak kehadiran mata uang virtual Kripto Kurensi.
1. Cina
Dilansir dari time.com, Cina selama ini terkenal sebagai negara yang kurang bersahabat terhadap bisnis asing karena regulasi perizinannya yang rumit. Perdagangan mata uang kripto termasuk salah satu yang tidak mendapat izin untuk beroperasi di negeri tirai bambu tersebut. Dilansir dari euronews.com, Yin Youping, Wakil Direktur Biro Perlindungan Hak Konsumen Keuangan People's Bank of China (PBoC), mengungkapkan mata uang kripto berbahaya karena beroperasi di luar pengawasan Bank Central Cina. Pada 24 September 2021, mata uang kripto akhirnya resmi dilarang.
2. Bolivia
Negara Amerika Selatan ini menjadi salah satu deretan negara yang melarang penggunaan mata uang kripto di negaranya. Dilansir dari news18.com, Bolivia memblokir mata uang kripto karena berpotensi menimbulkan tindakan kriminal berupa penipuan dan manipulasi. Tindakan kriminal tersebut dapat terjadi karena mata uang kripto beroperasi di luar kewenangan ekonomi Negara Bolivia.
3. Algeria
Negara dari Benua Afrika ini juga berkomitmen untuk memblokir penggunaan mata uang kripto di negaranya. Dilansir dari makeuseof.com, Algeria resmi memblokir berbagai jenis aset-aset kripto sejak 2018. Aturan baru tersebut tidak hanya memblokir penggunaan mata uang kripto, tetapi juga semua jenis aset dan transaksi yang tidak bisa dibuktikan dengan dokumen fisik tertulis.
4. Mesir
Selain Algeria, salah satu negara Benua Afrika yang melarang penggunaan mata uang kripto adalah Mesir. Hukum Islam Mesir resmi melarang penggunaan mata uang kripto karena masalah keamanan. Dilansir dari gadgets.ndtv.com, mata uang kripto berpotensi mengancam keamanan negara dan kondisi perekonomian Mesir.
Penulis : Deni
Editor : Fajar