Kompromi Dengan Dunia Menurunkan Standar Moralitas Manusia (KEJADIAN 19 : 1 - 14)
ⒽⓄⓂⒺ

Kompromi Dengan Dunia Menurunkan Standar Moralitas Manusia (KEJADIAN 19 : 1 - 14)

Kamis, September 02, 2021

 


Star News INDONESIAKamis (02 September 2021). KOTA KUPANG - Kompromi dengan dunia membuat manusia lebih fokus mengejar sesuatu yang tidak Kudus dan meninggalkan hal-hal yang bersifat Rohani.


Jangan kompromi jika tidak mau berakhir gigit jari. Orang yang kompromi seperti berusaha menjaring angin. Kenikmatan dunia itu semu. Suatu hari semua yang kita nikmati akan kita lupakan di ranjang kematian kita. Apapun juga yang sifatnya jasmani, apalagi nafsu, kedagingan, tidak akan terasa, karena kita menuju kekekalan. Sorga atau neraka itu adalah pilihan. 

Tanya pada diri kita sendiri: apakah hidup kita kompromi atau kita sungguh-sungguh mencari kerajaan Allah? Apakah kita mengisi hidup kita dengan makna atau sia-sia?


Kejadian 19 : 1 - Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,


Lot adalah orang yang berpengaruh, dia dituakan, memiliki kedudukan. Namun hidup Lot tidak berdampak apa-apa pada orang lain.


Percuma kedudukan dunia jika hidup kita tidak berdampak apapun, jika orang lain tidak diselamatkan melalui kita. 


Seperti dikatakan dalam firman, "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?"


Kejadian 19 : 2-3 - serta berkata: ”Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya.” Jawab mereka: ”Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang.”  Tetapi karena ia sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, lalu mereka makan.


Lot yang bertengkar dengan Abraham, dibandingkan orang di Sodom Gomora, dia adalah orang yang sangat baik. 


Orang yang kompromi, tidak akan terasa ketika bergaul dengan orang-orang yang lebih rusak. Bandingkan diri jangan dengan orang-orang dunia, tapi dengan orang yang benar, yang cinta Tuhan. Banyak orang kompromi karena membandingkan diri dengan orang yang salah.


Kejadian 19 : 4-7 - Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. Mereka berseru kepada Lot: ”Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka.” Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya, dan ia berkata: ”Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat.


Lot sudah mundur dari Tuhan, dia menyamakan dirinya dengan orang-orang Sodom Gomora ketika dia berkata "saudara-saudaraku", yang merupakan sebutan untuk saudara seiman. Lot sudah biasa kompromi dengan dosa.


Mungkin sebagian diantara kita sudah jatuh sebelum kita berdosa, karena hatinya sudah meninggalkan Tuhan. Sadari kemunduran kita sebelum jatuh. Waspada karena kompromi bekerja pelan-pelan, menurunkan standard moral, rohani di-erosi secara perlahan-lahan.


Kejadian 19 : 8 - Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku.”


Orang yang terbiasa kompromi akan berlebihan ketika berbuat dosa. Jangan setengah-setengah. Hiduplah benar. 


Jangan sekedar 'jogging' dari dosa, tapi larilah dari dosa; jangan kompromi dengan dunia.


Kejadian 19 : 9-14 - Tetapi mereka berkata: ”Enyahlah!” Lagi kata mereka: ”Orang ini datang ke sini sebagai orang asing dan dia mau menjadi hakim atas kita! Sekarang kami akan menganiaya engkau lebih dari pada kedua orang itu!” Lalu mereka mendesak orang itu, yaitu Lot, dengan keras, dan mereka mendekat untuk mendobrak pintu. Tetapi kedua orang itu mengulurkan tangannya, menarik Lot masuk ke dalam rumah, lalu menutup pintu. Dan mereka membutakan mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang kecil sampai yang besar, sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari pintu. Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: ”Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini, sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan Tuhan; sebab itulah Tuhan mengutus kami untuk memusnahkannya.” Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: ”Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab Tuhan akan memusnahkan kota ini.” Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok saja.


Orang-orang ini adalah malaikat Tuhan, tapi malaikat tidak maha tau. Apalagi malaikat yang jatuh (iblis). Jangan serahkan diri kita kepada ramalan-ramalan, karena dengan demikian kita menyerahkan jiwa kita.


Jangan sampai jadi orang yang begitu meresahkan sehingga sampai ada malaikat harus diutus untuk menghukum. Tuhan kita adalah Allah yang menyelamatkan, karena itu jika kita bertobat, pasti ada jalan keluar.

Kesimpulan:

1 - Kompromi menurunkan standar moral

2 - Kompromi mengorbankan keluarga

3 - Kompromi membutakan mata rohani.(AL)

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :




Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler