Ribuan Tentara AS dan Tank Penuhi National Mall, Parade Militer Spektakuler Digelar di Hari Ulang Tahun Trump
ⒽⓄⓂⒺ

Ribuan Tentara AS dan Tank Penuhi National Mall, Parade Militer Spektakuler Digelar di Hari Ulang Tahun Trump

Minggu, Juni 15, 2025
Tentara dari Divisi Udara ke-82 berbaris di hadapan Presiden Trump pada parade ulang tahun ke-250 Angkatan Darat AS. Foto : Julia Demaree Nikhinson / Associated Press


Star News INDONESIAMinggu, (15 Juni 2025). JAKARTA - Ribuan tentara, puluhan tank, kendaraan lapis baja, dan pesawat militer melintasi jantung ibu kota Amerika Serikat pada Sabtu, 14 Juni 2025, dalam parade militer megah memperingati 250 tahun berdirinya Angkatan Darat Amerika Serikat. 


Parade ini menjadi sorotan besar, bukan hanya karena skala dan biayanya, tetapi juga karena bertepatan dengan ulang tahun ke-79 Presiden Donald J. Trump, tokoh politik yang tetap kontroversial hingga kini.


Parade ini digelar di National Mall, kawasan simbolik yang menghubungkan Gedung Capitol dan Monumen Lincoln. Sekitar 6.700 personel militer dari berbagai divisi ikut serta, termasuk Angkatan Darat, Garda Nasional, dan cadangan. 128 tank dan kendaraan lapis baja serta lebih dari 40 pesawat dan helikopter tempur dikerahkan, termasuk F-35, Apache, dan Osprey.


Pemerintah menyatakan parade ini sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah militer Amerika dan kontribusi angkatan darat dalam membentuk bangsa. “Ini adalah momen kebanggaan nasional,” ujar Mayor Jenderal Thomas H. Garrett, komandan parade. “Kami ingin menunjukkan kekuatan, dedikasi, dan pengabdian prajurit kami selama dua setengah abad.”


Namun, tidak semua pihak menyambut acara ini dengan antusias. Di lebih dari 2.000 kota di seluruh AS, ribuan demonstran turun ke jalan dalam aksi bertajuk “No Kings”, menolak kultus individu dalam demokrasi dan menyuarakan kekhawatiran terhadap simbolisme otoritarianisme yang mereka anggap melekat dalam parade ini. Banyak yang mengaitkan acara ini lebih sebagai bentuk pencitraan pribadi Trump daripada peringatan militer yang netral.


“Ini bukan tentang sejarah atau patriotisme,” ujar aktivis sipil dari Philadelphia. “Ini tentang memperkuat ego seorang tokoh yang berulang kali merusak institusi demokrasi.”


Biaya parade ini pun tak sedikit. Menurut estimasi Departemen Pertahanan, acara ini menghabiskan antara US $25 juta hingga US $45 juta, menuai kritik dari para anggota Kongres, terutama dari Partai Demokrat, yang menyebutnya sebagai pemborosan anggaran negara di tengah berbagai kebutuhan publik.


Meskipun demikian, ribuan pendukung Trump hadir di lokasi, membawa spanduk dan mengenakan pakaian bertema "MAGA". Mereka menganggap parade ini sebagai simbol kekuatan nasional dan pembuktian akan pengaruh politik Trump yang masih kuat menjelang pemilu 2026.


Parade militer besar ini menjadi potret terkini tentang Amerika yang terpecah. Di satu sisi, upaya mengenang sejarah militer negara. Di sisi lain, muncul kekhawatiran bahwa simbol-simbol kekuatan militer digunakan untuk memperkuat narasi politik yang kontroversial.


Penulis : Eddie Lim

Editor : Maria Patricia

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler