NASA Temukan Molekul Organik Panjang di Mars, Bukti Kehidupan?
ⒽⓄⓂⒺ

NASA Temukan Molekul Organik Panjang di Mars, Bukti Kehidupan?

Jumat, Juni 27, 2025
Tampilan tekstur tanah dan batuan di sekitar wilayah eksplorasi Curiosity, menunjukkan permukaan kasar dan berdebu khas Mars. (Foto : Reuters)


Star News INDONESIAJumat, (27 Juni 2025). JAKARTA - Langit malam akhir Juni 2025 diramaikan oleh sejumlah fenomena langit yang melibatkan planet Mars, beriringan dengan temuan besar dari misi eksplorasi robotik di permukaannya. 


Mulai dari konjungsi planet, hingga penemuan molekul organik kompleks, Mars kembali menjadi sorotan ilmiah dan visual bagi para pengamat langit di seluruh dunia.


Pada 24 Maret 2025, tim peneliti NASA melalui rover Curiosity mengumumkan temuan signifikan berupa molekul organik rantai panjang di permukaan Mars. 


Zat seperti decane dan dodecane ini merupakan komponen hidrokarbon kompleks yang dalam konteks Bumi, erat kaitannya dengan proses biologi. 


Meski belum dapat dipastikan berasal dari kehidupan, temuan ini membuka babak baru dalam pencarian tanda-tanda kehidupan purba di Planet Merah.


Menjelang akhir Juni, tepatnya pada 25 hingga 26 Juni 2025, publik disuguhkan pemandangan langit menarik berupa konjungsi Bulan dan Merkurius di langit Barat setelah matahari terbenam. 


Dalam formasi yang unik, Mars juga terlihat lebih rendah di cakrawala barat, menyempurnakan komposisi visual di langit senja.


Pada tanggal 26 Juni, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis manuver terbaru dari wahana Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) yang sudah mengorbit sejak 2006. Untuk pertama kalinya sejak peluncuran, MRO melakukan “very large roll” sebesar 120 derajat. 


Manuver ini bertujuan memperluas cakupan pencitraan permukaan Mars untuk mendeteksi perubahan mineral dan kemungkinan keberadaan air es bawah tanah. 


Tim dari Jet Propulsion Laboratory menyebut ini sebagai langkah penting untuk memperpanjang umur operasional wahana sekaligus meningkatkan efisiensinya dalam misi eksplorasi geologi.


Malam 28 hingga 29 Juni, Mars kembali mencuri perhatian dengan kedekatannya terhadap Bulan dan bintang terang Regulus. 


Ketiganya membentuk segitiga mencolok di langit senja, mudah terlihat dengan mata telanjang atau teropong kecil. 


Namun puncak dari seluruh rangkaian fenomena ini terjadi pada dini hari 30 Juni 2025 pukul 01:00 UTC, saat Bulan secara singkat menutupi Mars—peristiwa yang dikenal sebagai okultasi.


Sayangnya, tidak semua wilayah dapat menyaksikan fenomena langka tersebut. Jalur okultasi penuh hanya bisa diamati dari sebagian wilayah Amerika Selatan seperti Peru dan Ekuador. 


Meski begitu, pengamat di Indonesia dan Asia Tenggara masih dapat menikmati momen pendekatan visual Mars dan Bulan dari langit barat pada malam sebelumnya.


Di tengah ketidakpastian masa depan eksplorasi Mars, kombinasi antara temuan sains dan fenomena langit ini menjadi bukti bahwa planet keempat dari Matahari masih menyimpan banyak misteri—baik untuk dijelajahi oleh robot maupun dinikmati oleh mata manusia dari Bumi.


Penulis : Hans Werang

Editor : Willy Rikardus

🅵🅾🆃🅾 🆃🅴🆁🅱🅰🆁🆄 :

Bagikan ini ke

ⓈⒽⒶⓇⒺ :

Komentar Anda

TerPopuler